21/02/2023 14:34:19
Info Kesehatan

30 Kasus Orthrus Ditemukan di Jakarta

Foto: Ilustrasi/Internet

Dinas Kesehatan mencatat, sudah ada 30 kasus Covid-19 subvarian Orthrus yang ditemukan di DKI Jakarta. Kasus terakhir ditemukan pada 14 Januari 2023.

Orthrus atau CH.1.1 merupakan subvarian Omicron selain Kraken yang sama-sama memiliki sifat cepat menular. Karena itu, masyarakat tetap diimbau untuk menjaga protokol kesehatan dan melanjutkan vaksinasi booster untuk menambah kekebalan.

Melansir detikcom, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama, mengatakan, dari 30 kasus Orthrus yang tercatat di fasilitas kesehatan Jakarta, 19 orang berdomisili di Jakarta, dan 11 lainnya dari luar Jakarta.

"Pertama kali ada di Jakarta 4 November 2022, PCR-nya positif. 60 persen orang tanpa gejala, 40 persen gejala ringan," ujarnya.

Meski sudah terdeteksi di Jakarta, varian Orthrus belum mendominasi total kasus Covid-19 di DKI. Varian yang paling banyak ditemukan adalah BF.7 sekitar 50 persen, 40 persen BQ.1, dan sisanya 10 persen beragam jenis subvarian Omicron lain termasuk Kraken dan Orthrus.

Dokter Ngabila mengimbau agar masyarakat segera melanjutkan vaksinasi Covid-19 booster ke-dua untuk meningkatkan kekebalan yang kemungkinan besar sudah menurun. Terlebih jika masa vaksinasi booster pertama lewat lebih dari enam bulan.

"Cegah sakit dengan disiplin bermasker, hindari orang yang sakit. Cegah kematian dan long Covid-19 dengan vaksinasi booster atau vaksin Covid-19 dosis ke-empat, dapat meningkatkan antibodi tiga kali lipat," tuturnya.

Mampu menghindari kekebalan

Subvarian Orthrus cukup menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyebar dengan cepat. Orthrus juga telah terdeteksi di 66 negara termasuk Amerika Serikat, Thailand, India, China, Australia, dan Inggris.

Kraken dan Orthrus sekarang merupakan 40 persen dari semua kasus Covid-19 di Inggris, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Angka terbaru menunjukkan kasus Covid-19 terus menurun di Inggris, tetapi tidak diantara anak usia sekolah.

Orthrus diambil dari nama anjing berkepala dua berdasarkan mitologi Yunani. Dikutip laman Express, Orthrus memiliki mutasi yang ditemukan pada strain Delta Covid-19, sehingga mampu membuatnya terhindar dari vaksin.

Hal ini disampaikan para peneliti di Ohio State University dengan mengatakan kemampuan Orthrus untuk menghindari kekebalan adalah luar biasa. "CH.1.1 menjadi lebih umum dan merupakan salah satu dari dua jenis baru yang cenderung menjadi paling dominan di Inggris, menurut UKHSA," kata Dr Kathryn Basford dari Asda Online Doctor.

Untungnya, dapat mengidentifikasi gejala "awal" Orthrus dapat membantu Anda menemukan variannya dengan segera. Duncan Reid, Apoteker di Pharmacy2U, berbagi bahwa tanda-tanda pertama dapat meliputi sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, dan batuk.

“Karena variannya berasal dari garis keturunan yang mirip dengan Kraken dan Omicron, gejala awalnya cenderung mirip dengan gejala seperti flu," kata dia. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 30 Kasus Orthrus Ditemukan di Jakarta