04/04/2023 11:12:45
Info Kesehatan

Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Naik Lagi, Dipicu Varian Arcturus?

Foto: Ilustrasi/Internet

Meski Pemerintah sudah mencabut aturan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 lalu, bukan berarti Indonesia sudah bebas dari Covid-19. Sebaliknya, kasus hariannya menunjukkan kecenderungan meningkat.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, status kedaruratan Covid-19 masih berlanjut hingga hari ini di Indonesia. Oleh karena itu, pencabutan aturan PPKM tidak serta merta mengubah status pandemi menjadi endemi.

"Status kedaruratan Covid-19 masih berlanjut yang akan kita tunggu perkembangan sampai Mei akan mendengarkan fatwa dari WHO," ungkapnya dalam konferensi pers terkait status kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19, Senin (3/4/2023), dikutip dari detikcom.

"Pada bulan itulah nanti pemerintah Indonesia akan mengambil keputusan apakah status pandemi masih berlanjut atau sudah bisa dialihkan ke endemi," ujarnya.

Data terakhir pada Minggu (2/4), Indonesia mencatat 403 kasus baru Covid-19 dibarengi 154 kasus sembuh dan 4 pasien meninggal dunia. Sementara sehari sebelumnya, pada Sabtu (1/4), Indonesia mencatat 486 kasus baru Covid-19 dibarengi 299 kasus sembuh dan 3 kematian.

Belakangan Covid-19 varian 'Arcturus' atau subvarian Omicron XBB 1.16 menjadi sorotan dunia karena diduga memicu kenaikan kasus di India. Mulanya India hanya melaporkan 300 orang per hari, kini naik menjadi 1.000 kasus.

Lalu, apakah kenaikan kasus di Indonesia juga dipicu oleh varian tersebut?

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, hingga saat ini, belum ditemukan subvarian XBB 1.16 atau disebut varian Arcturus di Indonesia. Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Melihat kecenderungan kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir, akankah ada pembatasan mudik Lebaran?

Menurut dr Nadia, nantinya tidak ada pembatasan mudik seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, pihaknya terus mengimbau dan mendorong agar masyarakat segera melengkapi vaksinasi sebagai perlindungan diri terhadap Covid-19.

"Dan orang sekitarnya karena walaupun virus saat ini varian mayoritas i.e Omicron memiliki risiko lebih rendah untuk sakit berat, tapi bagi yang kelompok risiko tinggi tetap berbahaya," ujarnya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Naik Lagi, Dipicu Varian Arcturus?