Mengenal Sindrom Father Hunger dan Cara Mengatasinya

Foto: Ilustrasi/Internet

Father hunger adalah kondisi yang mengacu pada tekanan emosional seseorang sepanjang hidup karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari sosok ayah. Kondisi ini bisa terjadi karena kematian, ketidakhadiran secara emosional, hingga akhirnya menimbulkan kerinduan anak akan sosok ayah.

Melansir laman The Hope Line, kondisi ini sering kali mempengaruhi sepanjang hidup anak dari segala usia. Father hunger bisa terjadi baik terhadap ayah biologis, ayah angkat, maupun ayah sambung.

"Apakah anak tumbuh tanpa ayah dalam hidupnya, kehilangan ayah karena penyakit atau kecelakaan, atau terpisah jarak darinya setelah perceraian?" kata Edward Kruk pemerhati sosial anak dan keluarga yang berbasis di Kanada, Amerika Serikat dikutip dari laman Psychology Today.

"Memiliki ayah yang tidak hadir dapat membuat anak merasa kewalahan dan itu dapat menempatkan anak pada risiko perilaku berbahaya," ujarnya menambahkan.

Lantas apa saja bentuk kehadiran ayah yang dibutuhkan anak? Berikut penjelasannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Fisik

Dalam banyak kasus, jika ayah tidak hadir dalam hidup anak, maka anak akan berisiko memilih perilaku fisik yang berbahaya untuk mengisi kekosongan akan sosok ayah dalam hidup mereka. Perilaku seperti gangguan makan, menyakiti diri sendiri, hingga ketergantungan dan kecanduan game. Semua perilaku ini berdampak negatif pada kesehatan fisik anak di kemudian hari.

2. Emosional

Pengabaian ayah menimbulkan trauma emosional bagi anak. Bahkan, jika ayah tidak sengaja meninggalkan mereka, seperti dalam kasus penempatan militer, kematian, hingga penahanan hukum. Tidak memiliki ayah dalam hidup anak dapat memengaruhi kesehatan emosional mereka.

Kekosongan karena tidak memiliki ayah dapat menyebabkan banyak respons emosional seperti harga diri yang rendah, kemarahan, masalah kepercayaan, dan krisis identitas. Jika dibiarkan hal ini dapat mempengaruhi emosional anak dalam membangun berbagai hubungan di kemudian hari.

3. Kejiwaan

Anak mungkin merasakan kekosongan dalam jiwanya yang disebabkan oleh ketidakhadiran seorang ayah. Ini dapat menimbulkan luka yang dalam dan menyakitkan pada jiwa anak. Kondisi ini membuat jiwa anak mendambakan perhatian.

Jika mereka tidak mendapat perhatian secara spiritual atau kejiwaan, bukan tidak mungkin anak akan mencari perhatian. Anak mungkin saja mencari cara yang tidak sehat yang mengarah pada ketergantungan dalam hubungan, gangguan keterikatan dengan pasangan, dan kecanduan cinta.

Cara Mengatasi

Nah, jika anak Anda mengalami kondisi ini, tidak perlu malu! Adalah hal yang wajar jika seorang anak mendambakan kehadiran ayahnya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi father hunger?

Untuk kasus perceraian, orang tua perlu mengutamakan kepentingan pengasuhan anak bersama. Cara ini dianggap lebih efektif untuk memastikan keterlibatan aktif kedua orangtua dalam kehidupan anak-anak mereka.  Sebuah pilihan hukum tentang pengasuhan bersama setelah perceraian akan menegaskan peran utama kedua orang tua.

Hal ini juga memperjelas bahkan tanpa adanya hubungan suami-istri, tanggung jawab orang tua baik ibu maupun ayah terhadap kebutuhan anak-anak mereka adalah sebuah kewajiban dan oleh karena itu penting untuk dipenuhi.

Keputusan ini hendaknya memiliki perlindungan dan pengakuan hukum, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Keputusan mengasuh bersama-sama ini dapat menghindari anak dari kondisi father hunger akibat kehilangan sosok ayah di hidupnya.

Untuk kondisi ketidakhadiran ayah seperti dinas di luar kota, kematian, atau penahanan hukum, Anda bisa meminta bantuan paman atau orang terdekat dan keluarga untuk memberikan perhatian lebih layaknya sosok ayah yang dibutuhkan anak. Dengan begitu akan meminimalisir dampak father hunger pada anak. (*)