14/04/2023 12:44:48
Info Kesehatan

2 Kasus Varian Arcturus Terdeteksi di DKI, 1 Pasien Alami Pneumonia

Foto: Ilustrasi/Freepik

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan temuan dua kasus Covid-19 dengan infeksi subvarian Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus. Dari kedua pasien, salah satunya mengalami gejala sedang dengan adanya pneumonia dari rontgen dan gejala klinis.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama, mengatakan, satu pasien pria berusia 50 tahun dinyatakan sembuh setelah isolasi mandiri di rumah. Pria tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari India yang tiba di Jakarta pada 16 Maret 2023.

’’Pasien pria mengalami gejala ringan berupa batuk, pilek, dan nyeri otot,’’ kata dr Ngabila seperti dikutip dari detikcom.

Sementara satu pasien lainnya, yakni seorang wanita berusia 33 tahun sempat menjalani isolasi atau perawatan intensif di RS selama enam hari karena mengalami pneumonia.

’’Untuk kasus pasien kedua, gejala sedang dengan adanya pneumonia dari rontgen dan gejala klinis. Ditambah gejala batuk, pilek, mual, muntah, dan sulit makan,’’ ujar Ngabila menambahkan.

Pasien Arcturus kedua yang tinggal di kawasan Tanjung Priok tersebut, tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Dengan demikian, infeksi diduga merupakan transmisi lokal.

Oleh karena itu, dr Ngabila meminta masyarakat untuk waspada dan segera melanjutkan vaksinasi tambahan atau booster di posko vaksin terdekat. Hal ini demi mencegah risiko keparahan penyakit bahkan kematian yang mungkin terjadi.

Sebelumnya, pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, menyebut varian Arcturus sudah menyebar di 22 negara selama beberapa bulan dengan tingkat penularan lebih tinggi. Namun, pihaknya tidak menemukan kenaikan tingkat keparahan gejala imbas varian ini dibandingkan varian Corona lainnya.

"(Varian Arcturus) ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas," ungkap Kerkhove.

Dalam beberapa sumber juga disebutkan, gejala Arcturus cenderung serupa dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya. Gejala tersebut berupa demam, batuk, pilek, pilek, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi juga sudah mengingatkan pentingnya vaksinasi booster ditengah risiko kekebalan atau imunitas melawan Covid-19 yang menurun pasca enam bulan. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 2 Kasus Varian Arcturus Terdeteksi di DKI, 1 Pasien Alami Pneumonia