11/05/2023 15:53:00
Info Kesehatan

Lima Provinsi di Indonesia yang Mencatatkan Kenaikan Kasus Sifilis

Foto: Ilustrasi/iStock

Kenaikan kasus sifilis di Indonesia mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Betapa tidak, kasus baru yang dilaporkan pada 2022 menyentuh angka 20.783.

Dari laporan tersebut, kasus sifilis atau raja singa pada anak dan remaja relatif tinggi yakni melampaui seribu kasus. Kemenkes RI melaporkan lima provinsi yang mencatat penambahan kasus terbanyak di 2022 seperti berikut:

Papua

Papua mencatat 3.864 kasus baru dari 34.625 orang yang diperiksa. Sayangnya, baru 2.373 di antaranya yang mendapatkan pengobatan.

Jabar

Tingkat testing di Jawa Barat menjadi yang paling banyak di antara provinsi lain yakni sebesar 305.816. Dari situ ditemukan 3.186 kasus baru, dan baru setengahnya yaitu 1.500 yang mendapatkan pengobatan.

DKI Jakarta

Setelah papua dan Jawa Barat, DKI Jakarta juga mengungguli penambahan kasus terbanyak sifilis atau raja singa. Totalnya mendekati 2 ribu kasus atau 1.897 orang, ada 1.343 diantaranya yang sudah mendapatkan pengobatan.

Papua Barat

Meskipun pasien yang dites sifilis terbilang rendah di Papua Barat, yakni hanya 9.569, ada temuan 1.816 kasus baru di 2022. Jumlahnya tidak jauh berbeda dengan DKI, artinya kasus infeksi bisa lebih banyak dari yang dilaporkan jika skrining dilakukan lebih masif.

Bali

Dari total 53.876 orang yang dites sifilis, Bali menemukan 1.300 kasus baru dan 1.040 di antaranya sudah mendapatkan pengobatan.

Ragam faktor penularan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan penularan sifilis di Indonesia dipicu beragam faktor.

"Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah jenis Treponema pallidum. Bakteri tersebut menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut," katanya seperti dilansir dari detikcom.

"Penularan sifilis dipicu oleh aktivitas seksual yang dilakukan oleh pengidapnya, seperti penetrasi, seks oral, atau seks anal. Karena itulah, sifilis adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan menggunakan alat pengaman, seperti kondom, saat melakukan aktivitas seksual berisiko. Selain itu, sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu hamil penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah sifilis kongenital," lanjut dia.

Selain Indonesia, kenaikan kasus infeksi menular seksual juga terjadi di beberapa negara. Dikutip dari Reuters, data dari Health Canada menunjukkan jumlah bayi yang lahir dengan sifilis di Kanada meningkat. Insiden bayi yang lahir dengan sifilis mencapai 26 kasus per 100.000 kelahiran hidup pada 2021, dan diperkirakan terus meningkat pada 2022.

Jumlah infeksi menular seksual (IMS) di Amerika Serikat juga melonjak. Data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) sebanyak 2,53 juta kasus klamidia, gonore, dan sifilis tercatat pada 2021.

Sementara itu, sifilis mencatat jumlah tertinggi yang terlihat dalam lebih dari 70 tahun. Sebanyak 176.713 kasus sifilis, untuk semua tahap infeksi, tercatat pada 2021, tertinggi sejak yang dilaporkan pada 1950 dan meningkat 32 persen dari yang tercatat pada tahun sebelumnya.

Laporan itu juga menemukan bahwa kasus sifilis kongenital, yang terjadi ketika bayi lahir dengan infeksi setelah ibunya menularkannya selama kehamilan, naik 32 persen dari 2.148 menjadi lebih dari 2.800. Hal ini mengakibatkan 220 bayi lahir mati dan kematian bayi pada tahun 2021.

Infeksi sifilis di Inggris juga mengalami peningkatan. Data infeksi menular seksual (IMS) yang diterbitkan oleh UK Health Security Agency (UKHSA) menunjukkan bahwa pada 2021 terdapat 7.506 diagnosis infeksi sifilis, meningkat 8,4 persen dibandingkan 2020 yang terdapat 6.923 kasus baru. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Lima Provinsi di Indonesia yang Mencatatkan Kenaikan Kasus Sifilis