19/06/2023 14:53:39
Fenomena Roleplayer dan Dampak Psikologisnya (2)

Anak-Anak Rentan Jadi Sasaran Pedofilia

Foto: Ilustrasi/iStock

Candu dalam dunia roleplayer menyebabkan beberapa dampak negatif untuk para pemainnya, terutama mereka yang masih berusia anak-anak dan remaja. Mulai dari lupa dunia nyata hingga rentan menjadi sasaran pedofilia.

Berikut dampak negatif yang harus dihindari dari permainan roleplayer seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Lupa Real Life (Dunia Nyata)

Kebanyakan dari pemain terlalu asyik dengan peran yang mereka jalani di dunia maya, terlebih relasi mereka terhadap sesama pemain, yang bisa saja menjadi ayah, ibu, pasangan, atau apa saja yang mereka sepakati. Akhirnya, mereka bisa menghabiskan waktu yang panjang untuk bermain roleplayer sepanjang hari.

2. Banyak Anak-Anak Terlibat dan Rentan Jadi Sasaran Pedofilia

Permainan roleplayer tidak terbatas secara usia, terlebih mereka pun juga tak diperbolehkan memberitahu identitas aslinya. Namun, hal ini menyebabkan konten yang tersebar di dalamnya dapat diakses siapapun, termasuk anak-anak di bawah umur. Tak jarang, konten yang seharusnya tak dipertontonkan untuk anak-anak pun jadi tak tersaring, hingga mereka terpengaruh untuk melakukan hal di luar batas, dan menjadi sasaran pedofilia.

3. Karakter RP Menjatuhkan Karakter Sang Idola

Banyak dari pemain RP yang memerankan tokoh tanpa menyesuaikan karakter tokoh tersebut dan membuat kegaduhan, yang mengakibatkan tokoh tersebut dicap jelek oleh para penggemar dan pemain roleplayer lainnya, hingga akhirnya tak jarang banyak hatespeech dan berita hoaks yang juga menyebar dalam dunia RP.

4. Menutup Diri

Anak-anak hingga remaja yang memerankan perannya terlalu dalam sangat mungkin untuk menutup diri, karena lebih menyukai dunia online dibandingkan dunia nyata. Secara psikologis, mereka lebih menyukai perannya di dunia maya, dan menjadi tertutup karena tak ingin berinteraksi dalam dunia nyata.

5. Krisis Identitas

Banyak pemain RP yang kebanyakan berusia anak-anak ataupun remaja, kebanyakan berada dalam masa transisi, seperti masa puber. Masa transisi seperti ini lah yang menyebabkan kemungkinan timbulnya krisis identitas. Terlebih, dalam dunia RP tersebut, para pemainnya bisa memiliki beberapa identitas, yang mana juga mempengaruhi cara mereka berpikir dan merasakan sesuatu.

Pemain RP bisa terjebak dalam krisis identitas, terkait permasalahan sekolah, ketertarikan seksual, persoalan keluarga, keyakinan, dan lain-lain.

Perkembangan internet yang semakin kompleks memiliki banyak celah, yang tak hanya memudahkan karena kemajuan teknologi itu, melainkan juga celah hadirnya aktivitas virtual yang berbahaya, terutama bagi pengguna internet yang usianya masih anak-anak (di bawah umur).

Pada akhirnya, orang tua lah yang berperan penting, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam perkembangan dan pertumbuhan anak-anak, agar tidak terjebak di dalam lingkungan yang salah. Sekalipun lingkungan dalam dunia maya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Fenomena Roleplayer dan Dampak Psikologisnya (2): Anak-Anak Rentan Jadi Sasaran Pedofilia