07/08/2023 15:16:21
Info Kesehatan

Covid-19 Varian Eris yang Gempur Inggris, Ternyata Pertama Kali Teridentifikasi di Indonesia

Foto: Ilustrasi/iStock

Subvarian Omicron EG.5.1 atau Eris menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 secara drastis di Inggris baru-baru ini. Fakta lainnya adalah, varian Eris ternyata pertama kali teridentifikasi di Indonesia pada awal Maret 2023.

Lonjakan kasus di Inggris diperkirakan hampir melampaui 200 ribu di bulan lalu, dari 606.656 kasus yang diprediksi pada 4 Juli 2024 menjadi 785.980 pada 27 Juli menurut The Zoe Health Study. Eris saat ini menjadi varian paling umum kedua yang ditemui di Inggris setelah Arcturus.

Varian Eris rupanya lebih dulu teridentifikasi di Indonesia. Pertama kali ditemukan awal Maret 2023, data GISAID setidaknya mencatat Indonesia memiliki 12 kasus Covid-19 varian Eris. Seluruh sampel ditemukan di DKI Jakarta.

"Data GISAID menunjukkan EG.5.1 atau Eris ini sampel pertama itu paling tercatat di Jakarta di Indonesia. Itu di awal-awal Maret tahun ini dan ini menyebar saat ini ke Asia dan Eropa termasuk Amerika," ujar ahli epidemiologi Dicky Budiman seperti dikutip dari detikcom.

"Ini membuat saya terkejut walaupun juga dalam arti positif karena hal ini menunjukkan bahwa Indonesia secara aktif melakukan sistem deteksi dan melaporkan. Itu harus kita apresiasi," ucapnya menambahkan.

Dicky mengatakan varian ini tengah dalam pemantauan WHO. Namun ia meminta masyarakat tidak khawatir, karena data sejauh ini menunjukkan bahwa varian Eris tidak menyebabkan keterparahan ataupun kematian.

"Saat ini sudah kurang lebih ada di 36 negara ya. Nah, untuk diketahui bahwa Eris ini sekarang dalam status under monitoring tapi bukan berarti menyebabkan kematian atau keparahan itu tidak," kata Dicky seraya menegaskan varian ini belum menunjukkan data kematian atau keparahan dan dampak signifikan.

Dicky meminta masyarakat tetap waspada, terlebih kasus di Inggris juga menunjukkan peningkatan angka perawatan di rumah sakit.

"Tapi sebagaimana yang terjadi di Eropa pada kelompok yang rawan seperti lansia perlu sangat diwaspadai karena terjadi peningkatan rawat di RS dengan kasus varian ini," ujarnya.

Tumbuh cepat dan lebih menular

Inggris saat ini tengah ketar-ketir karena lonjakan kasus Covid-19 imbas varian baru Eris. Para ahli sempat memprediksi kemunculan varian ini dapat memicu gelombang Covid-19 berikutnya.

"Tingkat kasus Covid-19 terus naik minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Data Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai Covid-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya," kata Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah laporan.

Kepala UKHSA menyebut varian ini memiliki keunggulan pertumbuhan 20,5 persen dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya. Artinya, ia memiliki sifat lebih menular dibandingkan varian maupun subvarian yang tengah beredar di negara tersebut.

Lalu, apa penyebabnya?

Para ahli menduga bahwa varian tersebut muncul imbas fenomena 'Barbenheimer', film Barbie dan Oppenheimer berhasil menarik banyak perhatian masyarakat ramai-ramai menonton, kerumunan yang tidak bisa dihindari menjadi pemicu peningkatan infeksi. Selain itu, efek cuaca yang buruk belakangan juga memicu daya tahan tubuh menurun.

"Covid akan terus berubah dan beradaptasi," ucap Dr Simon Clarke, ahli mikrobiologi di Reading University kepada MailOnline.

"Jadi kita tidak perlu kaget atau khawatir hanya karena varian baru muncul dan menyebabkan peningkatan jumlah infeksi. Perlindungan terhadap penyakit serius yang diberikan oleh vaksinasi masih bertahan dengan baik dan sementara jumlah infeksi naik turun, rawat inap dan kematian tetap rendah," katanya lagi. (*)

*Berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Covid-19 Varian Eris yang Gempur Inggris, Ternyata Pertama Kali Teridentifikasi di Indonesia