11/08/2023 10:16:50
Info Kesehatan

Mengenal Jenis Komplikasi Diabetes Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Foto: Ilustrasi/Internet

Diabetes merupakah salah satu penyakit degeneratif yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tingginya kadar gula dalam darah ini juga bisa memicu berbagai komplikasi penyakit lain baik dalam jangka pendek maupun Panjang. Apa saja?

Baru-baru ini tersiar kabar bahwa Panji Petualang mengidap diabetes. Ia bahkan harus rutin mengonsumsi obat seumur hidupnya.

Melalui YouTube pribadinya 'Adventurer's Banner', Panji buka-bukaan soal seberapa parah kondisi diabetes yang diidap selama lima bulan terakhir. Pria kelahiran 27 Juli 1989 terlihat diantar istri dan anaknya pergi ke fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

Panji Petualang kemudian melakukan pengecekan gula darah dan riwayat kesehatan lain. Saat dicek, kadar gula darahnya berada di angka 292, relatif cukup tinggi.

Tingginya kadar gula darah tersebut berisiko memicu komplikasi penyakit lain. Salah satunya komplikasi ginjal yang semakin meningkat jika gula darah tidak terkontrol.

"Kalau komplikasinya ke jantung masih bisa ditangani pakai ring, tapi kalau komplikasi ginjal contohnya gagal ginjal itu nggak bisa diapa-apain lagi, itu yang ditakutkan," ujar dokter yang ditemui Panji, menjelaskan kondisi Panji Petualan.

Dikutip dari Web MD, diabetes memang menjadi salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis yang bisa berujung gagal ginjal. Sebab, ada gangguan pada sistem metabolik yang membuat kinerja ginjal menjadi lebih berat.

Perkiraannya, sekitar 15 persen pasien diabetes mengalami komplikasi ginjal. Tingginya gula darah membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan kadar gula dalam darah menjadi urine.

Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, ginjal akan mengalami kerusakan, dan perlahan-lahan kehilangan fungsinya untuk menyaring racun. Akibatnya, racun, zat sisa dan elektrolit yang ada di dalam tubuh tidak terbuang dan menumpuk.

Komplikasi

Komplikasi penyakit yang bisa muncul akibat diabetes dikategorikan dalam dua jenis: jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). Masing-masing dari keduanya dapat berakibat fatal.

Dalam jangka pendek, berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi:

1. Ketoasidosis Diabetik (KAD)

Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah komplikasi diabetes melitus yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula darah ke angka yang cukup tinggi.

Komplikasi ini terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan gula sebagai sumber bahan bakar.  Hal tersebut menyebabkan tubuh mengolah lemak sebagai sumber energi dan menghasilkan zat sisa berupa keton yang bersifat asam.

Apabila tidak segera mendapat penanganan, komplikasi ini akan menimbulkan penumpukan keton yang mengakibatkan terganggunya keasaman di dalam darah yang kemudian dapat mengakibatkan sesak napas, koma, dehidrasi bahkan kematian.

2. Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS)

HHS merupakan komplikasi pada penyakit kencing manis yang tingkat kematiannya mencapai 20%. Komplikasi ini terjadi akibat lonjakan tinggi pada kadar gula darah secara drastis dalam waktu tertentu.

HHS atau Hyperosmolar Hyperglycemic State umumnya disertai dengan gejala kejang, haus yang berat, dan dehidrasi akibat meningkatnya pengeluaran urin. HHS juga berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesadaran, lemas, hingga koma pada penderitanya.

3. Hipoglikemia dan Hiperglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah menurun dengan tajam atau mendadak. Penderita diabetes yang rutin mengonsumsi obat dianjurkan untuk selalu memantau kadar gula darahnya agar terhindar dari komplikasi ini.

Sedangkan, hiperglikemia adalah kebalikannya, penyebab komplikasi diabetes satu ini yaitu peningkatan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Kondisi ini rentan dialami penderita diabetes tipe I jika tidak rutin melakukan suntikan insulin sebelum makan.

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, kedua kondisi tersebut akan berakibat fatal. Akibatnya antara lain mengarah pada stroke, koma diabetikum, ketoasidosis diabetik (KAD), atau bahkan dapat menyebabkan kematian.

Lalu, apa saja jenis komplikasi Diabetes Melitus jangka Panjang?

Komplikasi diabetes melitus jangka panjang umumnya berkembang secara bertahap. Dalam jangka panjang, penyakit diabetes berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh jika tidak ditangani dengan baik.

Beberapa komplikasi diabetes melitus jangka panjang adalah sebagai berikut.

1. Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal atau nefropati diabetik adalah komplikasi berupa kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal pada pasien diabetes. Risikonya, penderita harus rutin melakukan cuci darah secara rutin atau mungkin harus menjalani operasi transplantasi ginjal.

Pencegahan komplikasi diabetes melitus ini dapat dimulai dengan membatasi asupan protein, dengan tujuan untuk mengurangi beban kerja ginjal untuk menyaring (filtrasi) protein yang merupakan molekul yang besar. Selain itu, diperlukan juga mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, serta serta konsumsi obat-obatan.

2. Gangguan pada Mata

Komplikasi diabetes melitus pada mata, atau disebut juga dengan retinopati diabetik, disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di retina. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kebutaan.

Penyumbatan pembuluh darah pada retina juga akan memicu pembentukan pembuluh darah baru yang tidak berkembang sempurna. Pembuluh darah yang tidak sempurna ini mudah rusak/pecah sehingga mengakibatkan perdarahan dalam mata.

Untuk mencegah komplikasi diabetes melitus pada mata, penderita disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur.  Hal ini dilakukan guna mendeteksi terjadinya retinopati diabetik lebih awal.

3. Penyakit Kardiovaskular

Tingginya kadar gula darah berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Di mana, jika pembuluh darah rusak, maka sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk jantung akan terganggu.

Pada kondisi tersebut, beberapa penyakit yang mungkin akan muncul adalah penyakit jantung, seperti aterosklerosis (pengerasan pada pembuluh darah arteri yang dapat menyebabkan aliran darah terganggu), serangan jantung, hingga stroke. Untuk mencegahnya, kadar gula darah harus selalu terkontrol.

4. Masalah Kulit dan Kaki

Komplikasi yang paling umum pada penderita diabetes melitus adalah masalah pada kulit dan kaki, biasanya berupa luka yang tak kunjung sembuh. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf, sehingga aliran darah pada kaki terbatas.

Penyebab komplikasi diabetes melitus ini juga didukung dengan tingginya gula darah yang memudahkan jamur dan bakteri berkembang biak. Terlebih lagi, saat mengalami diabetes, kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka secara mandiri turut menurun karena adanya penurunan sistem imun tubuh.

Cara mencegah komplikasi diabetes melitus pada kulit adalah dengan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan luka, misalnya dengan selalu memakai alas kaki yang lembut, empuk, dan tidak ketat atau kekecilan ketika keluar rumah. Saat Anda terluka, segera beri antibiotik sesuai anjuran dokter dan lakukan perawatan luka secara benar.

5. Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf akibat diabetes, atau disebut juga dengan neuropati diabetik, kebanyakan menyerang bagian kaki dan tangan. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10-20% penderita diabetes mengalami nyeri yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan saraf.

Gejala awal yang dirasakan ketika mengalami komplikasi ini di antaranya tangan atau kaki terasa kebas, kesemutan, nyeri, timbul sensasi terbakar hingga mati rasa. Selain itu, kerusakan saraf juga dapat terjadi di organ lain, seperti organ pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah dan jantung. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Mengenal Jenis Komplikasi Diabetes Jangka Pendek dan Jangka Panjang