14/08/2023 10:38:07
Info Kesehatan

Ratusan Warga di Karawang Kecanduan Tramadol, Begini Bahayanya!

Foto: Ilustrasi/Internet

Ratusan warga Desa Mulyajana, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat kecanduan obat terlarang jenis eximer dan tramadol. Obat pereda nyeri ini masuk dalam golongan narkotika, sehingga jika sampai kecanduan tentunya berbahaya bagi Kesehatan tubuh. Apa saja bahayanya?

Terkait viralnya kasus kecanduan tramadol di Karawang, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar masyarakat menggunakan obat sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Masyarakat diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu terkait obat yang akan dikonsumsi.

"Penggunaan obat harus sesuai anjuran dan pemeriksaan tenaga kesehatan jangan konsumsi obat tanpa berkonsultasi," kata Nadia seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Menurutnya, Kemenkes telah melakukan sosialisasi ihwal penggunaan obat-obatan sejak kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

"Sejak kejadian GGAPA kita sudah ingatkan jangan mengkonsumsi obat tanpa petunjuk petugas kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan tentang kasus ratusan warga Desa Mulyajana, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat kecanduan obat terlarang jenis eximer dan tramadol yang viral di media sosial. Ratusan warga itu terdiri dari anak-anak Sekolah Dasar (SD) hingga lanjut usia.

Obat terlarang itu diperjualbelikan secara bebas oleh bandar. Adapun modus penjualan yakni dengan menawarkan obat-obat itu secara gratis.

Bandar mengklaim obat-obatan tersebut mampu meningkatkan stamina dan semangat kerja, sehingga banyak masyarakat tertarik untuk menggunakan obat terlarang itu.

Dari sekian banyak jenis obat, tramadol adalah salah satu yang cukup sering disalahgunakan. Bahkan, tak jarang juga yang mengalami kecanduan tramadol.

Ya, obat tramadol sering dijadikan sebagai alternatif bagi orang yang ingin merasakan sensasi “teler”, seperti sedang mabuk alkohol. Apa saja bahaya kecanduan tramadol untuk kesehatan tubuh?

Melansir Halodoc, meski tujuan awalnya bagus, yaitu untuk meredakan sakit, kecanduan obat bukanlah hal yang baik. Termasuk pada kasus kecanduan tramadol. Orang yang kecanduan tramadol biasanya memiliki keinginan kuat untuk terus mengonsumsi obat tersebut.

Selain dapat menyebabkan kecanduan, penggunaan tramadol juga dapat menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, sembelit, pusing, rasa kantuk dan sakit kepala. Bahkan, yang paling parahnya, kecanduan tramadol dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak, hingga kematian.

Namun, jika orang yang kecanduan tramadol berhenti mengonsumsi obat tersebut, ada beberapa gejala putus obat yang dapat dialami, seperti diare, berkeringat, sakit perut, mual, nyeri otot, kegelisahan, insomnia, dan tremor.

Lantas, apa itu Tramadol?

Tramadol dapat digolongkan sebagai narkotika, karena obat ini termasuk dalam kelas obat agonis opioid. Obat ini biasanya diresepkan dokter sebagai analgesik atau pereda nyeri.

Adapun cara kerjanya adalah dengan mengubah respons otak dalam merasakan sakit. Perlu diketahui bahwa tubuh manusia menghasilkan sejenis opioid yang disebut endorfin.

Zat tersebut dihasilkan oleh otak, yang berikatan dengan reseptor atau bagian sel yang menerima zat tertentu. Reseptor tersebut kemudian mengurangi sinyal rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak. Nah, cara kerja obat tramadol bisa dibilang mirip seperti endorfin. 

Tramadol tidak boleh digunakan sembarangan. Dokter biasanya meresepkan obat ini pada pengidap kanker, pasien yang baru saja menjalani operasi, pengidap nyeri saraf, luka atau sakit akibat kecelakaan, keseleo, patah tulang, dan lain-lain.

Namun, obat ini tidak cocok dikonsumsi oleh semua orang, sehingga penggunaannya harus benar-benar di bawah pengawasan dokter. Belum lagi, obat ini juga dapat menyebabkan efek samping, seperti yang dijelaskan tadi.

Tramadol terkadang diresepkan dokter sebagai pereda nyeri. Namun, karena obat ini tidak boleh digunakan sembarangan, sebaiknya jangan pernah menggunakannya tanpa anjuran dokter. 

Namun, jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami kecanduan tramadol, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dalam mengatasi kecanduan atau gangguan penggunaan zat apa pun, diperlukan rencana dan tindakan tertentu untuk memperhitungkan komplikasi yang mungkin timbul selama proses pemulihan.

Tentunya, hal tersebut akan sangat sulit dilakukan oleh diri sendiri. Jadi, ada baiknya menghubungi dokter atau mendaftar bantuan program perawatan kecanduan (rehabilitasi) di rumah sakit atau lembaga kesehatan lain yang dapat membantu proses pemulihan, agar aman dan tentunya berhasil. (*)

*Berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Ratusan Warga di Karawang Kecanduan Tramadol, Begini Bahayanya!