15/08/2023 15:06:28
Info Kesehatan

Polusi Udara Makin Buruk, Pemerintah Pertimbangkan WFH untuk Pekerja

Foto: Ilustrasi/Internet

Kondisi polusi udara di Jabodetabek semakin buruk. Salah satu upaya untuk meminimalisasi dampaknya, Pemerintah mempertimbangkan opsi work from home (WFH) untuk para pekerja.

Seperti diberitakan, masyarakat di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini dihantui oleh efek negatif dari paparan polusi udara. Bahkan, ratusan warga dilaporkan terkena infeksi saluran atas pernapasan (ISPA) yang diyakini terjadi akibat polusi udara dan perubahan iklim.

Menyusul kondisi tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyebut pihaknya bakal mempertimbangkan opsi kelonggaran bagi pekerja, agar bisa bekerja dari rumah (Work from Home) saat kondisi polusi udara sedang parah.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working-work from office, work from home," beber Jokowi pada rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, masalah polusi udara di Jabodetabek kini salah satunya disebabkan oleh musim kemarau selama tiga bulan terakhir, yang memicu kenaikan konsentrasi polutan di udara. Hal ini juga diperparah oleh pembuangan emisi transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek terutama yang menggunakan batu bara di ranah industri manufaktur.

"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek," tutur Jokowi lebih lanjut.

Baca juga: 6 Dampak Polusi Udara yang Seringkali Diabaikan www.dokterkecil.com//

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebut upaya penyelesaian masalah polusi udara tak bisa hanya mengandalkan langkah pemerintah, melainkan juga memerlukan 'awareness' masyarakat, terlebih perihal langkah proteksi.

 

"Polusi itu disebabkan oleh industri dan polusi kendaraan. Masyarakat kalau bisa menaiki kendaraan umum itu juga akan lebih baik. Kemudian masyarakat juga bisa menggunakan masker di beberapa tempat yang mengandung polusi tinggi itu juga lebih baik," ungkap Wamenkes seperti dikutip dari detikcom.

Efek buruk pada kesehatan paru

Ada banyak bahaya polusi udara bagi paru-paru, diantaranya adalah sebagai berikut:

-Asma

Asma merupakan penyakit paru kronik yang dipicu oleh inflamasi. Inflamasi tersebut mengakibatkan penyempitan saluran napas sehingga muncul rasa dada tertekan, sesak napas, mengi dan batuk. Serangan asma jika tidak diobati dapat berakibat fatal hingga kematian. Banyak bagian dari polusi udara yang dapat memicu serangan asma, yaitu: asap, debu, pollen, ozon, karbon monoksida, sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

-Penyakit paru obsturktif kronik (PPOK).

PPOK merupakan penyakit paru kronik yang mengakibatkan penyempitan saluran napas, yang bersifat kronik dan ireversibel. PPOK akibat dari terhirupnya pajanan polutan dan asap rokok.

-Kanker paru.

Kanker paru merupakan penyebab kematian utama di dunia. Hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100 RS di Jakarta menunjukkan bahwa kanker paru merupakan kasus terbanyak pada laki-laki dan nomor 4 terbanyak pada perempuan, dan merupakan penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan. Kanker paru sering dihubungkan dengan merokok. Selain itu, kanker paru juga salah satu dampak bahaya polusi udara. Debu partikel dan ozone dalam polusi udara juga dapat berperan dalam kanker paru. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Polusi Udara Makin Buruk, Pemerintah Pertimbangkan WFH untuk Pekerja