21/08/2023 12:05:14
Lebih Memahami Anxiety Disorder (1)

Keringat Berlebihan Bisa Menjadi Salah Satu Gejalanya, Apa Saja Faktor Pemicunya?

Foto: Ilustrasi/Depositphotos

Gangguan kecemasan berlebihan atau anxiety disorder lebih sering terjadi pada orang dewasa yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Beberapa gejalanya adalah keringat berlebihan, jantung berdebar lebih cepat, dan kesulitan bernapas.

Mayoritas pengidap anixety sulit mengutarakan alasan mengapa dirinya merasa khawatir atau cemas yang berlebihan.

Masalah tentang anxiety disorder belakangan ini kembali ramai diperbincangkan publik, terlebih setelah sosok selebriti Panji Petualang mengaku saat ini tengah mengidapnya. Mayoritas pengidap anxiety sulit mengungkapkan alasan dirinya dilanda kecemasan berlebihan, namun Panji mengatakan kondisinya dipicu oleh rasa takut akan kematian usai didiagnosis mengidap diabetes.  

Karena hal itu juga ia berkonsultasi ke psikiater untuk mendapatkan penanganan soal kondisinya yang membuat tubuh Panji semakin kurus.

"Jadi kemarin ke psikiater juga karena aku punya anxiety juga, kecemasan yang berlebihan. Kata dokter ada faktor kurus bukan dari diabet, tapi pikiran," kata Panji Petualang seperti dilansir dari detikcom.

Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan ansietas atau anxiety itu merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala pada perasaan, seperti muncul kecemasan, kekhawatiran, kegelisahan, ketidaktenangan.

Namun kondisi itu juga bisa memunculkan gejala pada kondisi fisik dan perilaku.

"Gejala fisik yang muncul pada ansietas itu adalah misalnya asam lambung naik

sehingga mual, muntah, perutnya terasa kembung, diare, atau jantung berdebar lebih kencang, napas terasa pendek, kepala terasa tidak nyaman, kulit gatal kemerahan," tuturnys.

"Dan juga ada gejala perilaku seperti sulit tidur, pola makan dan tidur yang terganggu, gelisah, tidak tenang, ada perilaku yang berulang-ulang. Semua kumpulan gejala-gejala itu, yang disebut namanya gangguan ansietas," ujarnya menambahkan.

Dokter Lahargo juga menjelaskan gangguan fisik akibat anxiety juga kerap disebut sebagai gangguan psikosomatik. Ini terjadi saat adanya keluhan pada fisik dan pikiran.

Menurutnya, kondisi ini yang menyebabkan naik dan turunnya berat badan hingga gangguan fisik lainnya.

"Nah, gangguan anxietas ini juga bisa menyebabkan munculnya atau bertambah beratnya, hingga gangguan-gangguan fisik yang lain, seperti diabetes melitus, hipertensi, sakit jantung, dan lainnya," kata dr Lahargo.

"Karena di otak penderita gangguan ansietas itu keluar sebuah hormon yang namanya hormon kortisol, yang menyebabkan organ tubuh bekerja ekstra, yang tentunya akan membuat munculnya gangguan-gangguan fisik dan berkurangnya

kalori, dan memperberat apabila seseorang punya diabetes melitus atau kencing manis," ungkapnya.

Lalu, apa saja faktor pemicu anxiety?

Melansir Halodoc, hingga kini penyebab gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) masih belum pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini.

Berikut beberapa faktor yang dapat memicu anxiety:

-Aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.

Ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati.

-Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan. Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak.

-Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.

-Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.

Ciri-Ciri Orang yang Kena Anxiety

Selain orang dewasa, gangguan kecemasan umum juga rentan menyasar remaja, terutama wanita. Ciri-ciri umum sebenarnya adalah bentuk maupun gabungan dari gejala beberapa gangguan mental lain, seperti:

1.Gangguan panik.

Fobia, seperti agorafobia atau klaustrofobia.

2.Gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

3.Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial.

Namun, pada pengidap anxiety, mereka selalu cemas di berbagai situasi dan kondisi. Pengidapnya bisa merasa cemas hampir setiap hari dan kerap kesulitan untuk mengingat kapan mereka merasa rileks. Ketika satu kecemasan sudah terselesaikan, hal lain akan muncul sebagai masalah baru.

Tidak hanya itu, gangguan kecemasan umum dapat memicu gejala lain, baik mental maupun fisik, contohnya seperti:

-Merasa khawatir dan resah

-Susah tidur atau berkonsentrasi

-Mudah marah

-Pusing, lelah, dan gemetar

-Jantung berdebar-debar (palpitasi)

-Nyeri otot, nyeri perut, dan nyeri kepala

-Berkeringat berlebihan

-Sesak napas

-Merasa sakit 

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Lebih Memahami Anxiety Disorder (1): Keringat Berlebihan Bisa Menjadi Salah Satu Gejalanya, Apa Saja Faktor Pemicunya?