12/03/2015 08:30:47
Info Kesehatan

Waspada Penularan HIV AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah  kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

HIV /AIDS sering dikaitkan satu sama lainnya dengan pengertian yang sama. Akan tetapi HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.Virus ini yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Seseorang dapat terjangkit virus HIV, apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran darah. Jika tidak diatasi, maka virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah yang dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ).

Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang yang akan segera mati. Dengan pengobatan yang baik, banyak penderita HIV masih dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Dengan pengobatan tersebut banyak penderita HIV dapat hidup sehat dan bahagia.

BAHAYA AIDS

Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS

Masa inkubasi atau masa laten, sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang rata-rata 5-10 tahun, selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan sel-sel T-4 semakin menurun. Semakin rendah jumlah sel T-4, semakin rusak fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada waktu sistem kekebalan sudah dalam keadaan parah ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) akan mulai menampakkan gejala-gejala AIDS.

Secara singkat, perjalanan HIV/AIDS dapat dibagi 4 stadium, yaitu :

1. Stadium pertama : HIV

Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya perubahan serologik ketika antibodi terhadap virus tersebut dari negatif berubah menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibody terhadap HIV menjadi positif disebut window periode. Lama window periode ini antara 1-3 bulan, bahkan ada yang berlangsung sampai 6 bulan.

2. Stadium kedua : Asimptomatik (tanpa gejala)

Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ tubuh terdpat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung rata-rata 5-10 tahun. Cairan tubuh ODHA yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.

3. Stadium ketiga : pembesaran kelenjar Limfe

Fase ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata (persistent generalized lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan.

4. Stadium keempat : AIDS

Keadaan ini disertai barmacam – macam penyakit, antara lain penyakit konstitusional, penyakit saraf dan penyakit infeksi sekunder

Gejala klinis

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :

  1. Berat badan turun dengan drastis.
  2. Demam yang berkepanjangan (lebih dari 38  C).
  3. Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha) yang timbul tanpa sebab.
  4. Mencret atau diare yang berkepanjangan.
  5. Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
  6. Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
  7. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS

Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular seperti virus influensa. Kita tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :

  1. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan seksual).
  2. Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
  3. Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
  4. Makan dan minum.
  5. Gigitan nyamuk dan serangga lain.
  6. Sama-sama berenang di kolam renang.

Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :

  1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
  2. Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
  3. Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS.
  4. Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.

KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS

  1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
  2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks (melakukan hubungan dengan sesama laki-laki), Waria dan mucikari.
  3. Penerima transfusi darah.
  4. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
  5. Pecandu narkotika suntikan.
  6. Pasangan dari pengidap AIDS.

CARA PENCEGAHAN AIDS

  1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
  2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
  3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
  4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
  5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.

Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar 30-40%.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Waspada Penularan HIV AIDS