Penyakit Mematikan Mengancam Anak-Anak

Tahukah kamu, setiap tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Internasional. Peringatan ini untuk mengingatkan kita agar lebih peduli terhadap kanker terutama yang menyerang anak-anak. Kanker pada anak-anak usia 5 sampai 14 tahun merupakan penyebab kematian anak-anak di banyak negara.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tahun 2012 mencatat 6,25 juta kasus kanker yang terdiagnosis setiap tahun, empat persen atau sekitar 250 ribu di antaranya adalah anak-anak di seluruh dunia. Rata-rata, penyakit yang diderita anak-anak itu tak terdeteksi sejak dini.
 

Sedangkan di Indonesia penderita kanker berada di kisaran 150 dari satu juta anak atau dua sampai tiga persen dari jumlah keseluruhan rentang usia. Diperkirakan ada 3.000 hingga 4.000 kasus baru per tahun. Kanker merupakan penyebab kematian anak tertinggi di seluruh dunia. 

Berdasarkan data International Confederation of Childhood Cancer Parent Organizations atau ICCCPO setiap tahunnya, lebih dari 160 ribu anak-anak yang didiagnosis mengalami kanker dan sekitar 90 ribu anak-anak meninggal akibat kanker. Di negara berkembang, sekitar setengah penderita kanker berusia lebih muda.

Hingga saat ini, penyebab kanker pada anak-anak belum diketahui pasti. Kanker yang menyerang bayi sejak dilahirkan, diduga penyebabnya adalah penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat genetika dalam kandungan. Pada anak-anak yang lebih besar, diduga pemicunya adalah faktor lingkungan dan makanan anak-anak yang tidak sehat. Bisa juga karena radiasi atau infeksi virus atau perpaduan antara faktor genetika, lingkungan, radiasi, dan infeksi.
 

Kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak adalah kanker darah atau leukemia, disusul oleh retinoblastoma atau kanker retina mata, kanker kelenjar getah bening, neuroblastoma attau kanker saraf, kanker ginjal, kanker otot lurik, dan kanker tulang.

Nah sobat dokterkecil.com, seperti halnya pada orang dewasa, kanker pada anak kemungkinan besar dapat disembuhkan jika ditemukan dalam stadium dini. Tetapi melakukan deteksi dini kanker anak tidaklah mudah, karena anak-anak belum dapat memahami dan menceritakan gejala yang dirasakannya. Karena itu peran orang-orang di sekitarnya sangat penting dalam mendeteksi adanya gejala-gejala kanker.