Kerokan Saat Masuk Angin Berbahayakah?

Foto: internal

Sebagian orang menjelaskan masuk angin dengan gejala seperti badan lemas, mual, dan sakit kepala. Ternyata, masuk angin bisa jadi karena hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Kadar gula darah di bawah normal bisa dipicu akibat telat makan. Jika tidak makan pada waktunya, gula darah akan turun. Lalu keluar

keringat dingin, kurang konsentrasi, sakit kepala, dan gejala lainnya yang dapat membuat kurang enak badan.

Jika sobat dokterkecil.com mengalami gejala kurang enak badan sebaiknya minumlah tes manis hangat. Rasa manis di dalam teh yang berasal dari gula dapat mengatrol merosotnya kadar gula darah.

Pada umumnya masuk angin identik dengn kerokan. Banyak orang yang percaya bahwa dengan melakukan cara tradisional ini angin dapat keluar dari dalam tubuh. Benarkah hal itu bisa terjadi?

Kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat pori-pori. Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan ini membuat panas tubuh saat demam lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh yang semula meninggi berangsur melorot.

Selain itu ketika kerokan berlangsung, pinggiran uang logam menekan permukaan kulit dapat memberikan penekanan seperti terjadi pemijatan. Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan.

Orang sering salah, saat merasa masuk angin langsung kerokan. Padahal gejala penyakit jantung pun menyerupai masuk angin. Nyeri di dada, mual, ingin muntah, dan sakit di dada yang tidak khas. Itu sebabnya, kita beberapa kali mendengar ada orang masuk angin meninggal setelah dikerok.

Nah sobat dokterkecil.com, masuk angin bukan penyakit, melainkan gejala. Selain teh manis hangat atau wedang jahe hangat, yang perlu dilakukan jika masuk angin datang adalah segeralah makan.

Dikutip dari berbagai sumber.